Kamis, 23 Juli 2015

BAB I

HAKIKAT GEOGRAFI
Setelah mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu:
• menjelaskan konsep geografi
• menjelaskan pendekatan geografi
• menjelaskan prinsip geografi
• mendeskripsikan aspek geografi

Pengetahuan tentang bumi sudah dimiliki manusia sejak ada di bumi ini. Sebab sejak lahir sampai akhir hayatnya, manusia tidak dapat melepaskan diri dari pengaruh alam lingkungannya. Manusia membutuhkan berbagai unsur yang ada di bumi, mulai dari air yang diminum, udara bersih yang dihirup, sumber makanan, bahan pakaian, sampai tempat berlindung (rumah) dari cuaca buruk dan gangguan binatang liar. Semuanya diperoleh manusia dari alam atau bumi ini.
Seiring dengan bertambahnya jumlah manusia, timbul tuntutan untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup yang tidak mereka peroleh dari lingkungan tempat tinggalnya. Begitu pula hasrat ingin tahu tentang benda dan gejala yang ada di permukaan bumi, telah mendorong mereka untuk mengadakan perjalanan ke daerah di luar tempat tinggalnya.
Berkembangnya sistem pengetahuan ikut mendorong manusia untuk mengenal alam dan lingkungannya lebih jauh lagi. Misalnya, perdagangan antardaerah telah mendorong manusia untuk mengenal daerah di luar wilayahnya. Dari hasil kunjungannya tersebut, mereka dapat mengenal kondisi alam, penduduk, dan hal-hal lainnya. Berbagai hasil perjalanannya tersebut, kemudian diberitakan kepada orang lain, sehingga orang lain akan tertarik untuk mengunjunginya. Inilah awal lahirnya studi geografi yang sebelumnya merupakan suatu kisah perjalanan umat manusia di permukaan bumi.
Pada bab ini akan dipelajari tentang hakikat geografi sebagai disiplin ilmu dan manfaatnya bagi kehidupan manusia di permukaan bumi. Dengan mempelajarinya, diharapkan kalian memahami berbagai konsep, pendekatan, dan prinsip yang digunakan dalam ilmu geografi, serta ruang lingkup yang menjadi kajiannya.
Sebelumnya coba kamu amati gambar 1.1 di atas! Kemudian berikan pemahaman kamu untuk menyebutkan apa saja yang menjadi objek kajian geografi?
Kata Kunci :
Pengertian, prinsip, konsep, ruang lingkup, lokasi, jarak, ruang, interrelasi.
A. PENGERTIAN GEOGRAFI
Selama sejarah perkembangan geografi, telah banyak ahli yang mengemukakan definisi geografi. Sebagai gambaran, di bawah ini dikemukakan definisi geografi yang dilatarbelakangi ilmu dan pemahaman para ahli itu sendiri.
1. Erastothenes
Geografi adalah penulisan tentang bumi. Definisi ini sesuai dengan perkembangan geografi pada masa itu yang membicarakan keadaan daerahdaerah lain (geo = bumi; graphein = penulisan atau uraian).
2. Strabo
Menyebutkan bahwa geografi erat kaitannya dengan karakteristik tertentu mengenai suatu tempat dengan memperhatikan juga hubungan antara berbagai tempat secara keseluruhan. Geografi sejak perkembangannya, dimulai dari menceritakan tentang daerah lain, sudah lebih dikhususkan lagi dan sudah adanya konsep region yaitu daerah yang sudah mempunyai cirri khas tersendiri dan adanya hubungan antardaerah (tempat).
3. Karl Ritter
Geografi ialah studi tentang daerah yang berbeda-beda di permukaan bumi (Different areal) dalam keragamannya.
4. John Hanrath
Geografi adalah pengetahuan yang menyelidiki persebaran gejalagejala fisik biologis dan antropologis pada ruang di permukaan bumi, sebab akibat dan gejala menurut ukuran nilai, motif yang hasilnya dapat dibandingkan.
5. James E. Preston
Geografi adalah ilmu yang berhubungan dengan interrelasi manusia dan habitatnya. Batasan ini lebih ditekankan pada interelasi di antara habitat manusia.
6. R. Bintarto
Geografi mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di permukaan bumi dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di permukaan bumi, baik secara fisik maupun yang menyangkut makhluk hidup beserta permasalahannya melalui pendekatan keruangan, ekologi, dan regional untuk kepentingan program, proses, dan keberhasilan pembangunan.
7. Seminar dan lokakarya peningkatan kualitas pengajaran geografi 1988
Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfera dengan sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan.
Jika kita amati, makna geografi yang terdapat dalam setiap definisi di atas menjadi sangat sulit diketahui, terlebih lagi apabila yang ditafsirkan hanya isi definisinya, tanpa mengetahui konsep, faktor, prinsip, dan hakikat geografi itu sendiri Dari berbagai definisi yang telah dikemukakan oleh para ahli tersebut, kita dapat mengetahui paling sedikit sesuatu yang telah dikerjakan oleh mereka terhadap ruang permukaan bumi serta perkembangan geografi yang terjadi pada masa itu. Adapun pekerjaan ahli geografi pada dasarnya yaitu meneliti, menganalisis, menjelaskan, dan melukiskan tentang berbagai relasi antara manusia dengan alam sekitarnya.
B. KONSEP-KONSEP GEOGRAFI
Banyak pendapat yang menyatakan bahwa di permukaan bumi terdapat hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan alam. Pandangan tersebut, garis besarnya sebagai berikut:
1.      Kehidupan manusia dan kebudayaannya ditentukan oleh alam.
2.      Manusia dan kebudayaannya tidak ditentukan oleh alam, tetapi manusia mempunyai peranan aktif terhadap alam, sehingga manusia dapat memilih kebudayaannya, sedangkan alam hanya memberikan kemungkinankemungkinan.
Kedua pandangan tersebut sampai sekarang masih banyak penganutnya, satu sama lain saling mempertahankan. Pendapat pertama (Fisis Determinis) mempertahankan pengaruhnya terhadap kritikan-kritikan dari pendapat kedua (Possibilis). Pendapat pertama menyatakan bahwa faktor-faktor geografik atau alam sering memainkan peranan yang dinamik dalam perkembangan kebudayaan manusia, berarti alam tidak memainkan peranan yang pasif. Pendapat kedua (Possibilisme) menyatakan bahwa hampir semua praktik kebudayaan yang spesifik tidak dengan logis dikembalikan langsung pada alam sebagai habitat geografis semata-mata, melainkan manusia yang memegang peranan dalam menentukan budayanya (aktif).
Berdasarkan pernyataan paham fisis determinis maupun paham possibilis, yang terus menerus saling mempengaruhi pemikiran manusia dan saling melakukan kritikan, maka secara sederhana dapat diambil jalan tengah, yaitu melalui beberapa pertanyaan sebagai berikut:
1.      Berapa jauh kebudayaan suatu wilayah atau suatu bangsa ditentukan oleh alam dan lingkungannya?
2.      Berapa jauh bahwa lingkungan alam dapat diubah oleh kegiatan manusia?
Selain itu, dalam kenyataan sehari-hari banyak kita temukan berbagai kenampakan dan gejala di muka bumi yang tanpa disadari membawa kita untuk merenung dan berpikir. Misalnya, mengapa permukaan bumi ini tidak rata, melainkan ada bagian yang tinggi seperti dataran tinggi, bukit, gunung atau pegunungan serta ada pula bagian-bagian yang rendah seperti lembah, palung, atau ngarai, sehingga terdapat berbagai kawasan muka bumi yang berbeda karakteristiknya? Bagaimana fenomena alam ini dapat terjadi? Mengapa suhu udara di wilayah pantai sangat panas, sedangkan di pegunungan dingin? Mengapa daerah A memiliki curah hujan tinggi, sehingga berbagai jenis tetumbuhan tumbuh subur, sedangkan daerah B sangat gersang? Apa yang menyebabkan daerah dataran rendah sangat cocok ditanami kelapa atau padi sawah, sedangkan di dataran tinggi cocok untuk sayur-mayur?
Disadari atau tidak, pada hakikatnya pertanyaan-pertanyaan tersebut telah menuntun kita ke arah pemahaman konsep-konsep geografi. Dalam mengkaji gejala atau peristiwa dalam ruang, geografi selalu mempergunakan konsep lokasi, hubungan timbal balik, gerakan, dan perwilayahan.
Agar dapat memahami geografi, diperlukan konsep-konsep dasar mengenai geografi itu sendiri, artinya memahami pengertian istilah-istilah yang umum digunakan oleh geografi sebagai disiplin ilmu. Konsep ini merupakan suatu hal yang abstrak berkenaan dengan gejala nyata tentang geografi untuk mengungkapkan beberapa gejala, faktor atau masalah, sehingga setiap kata mengandung arti tersendiri.
Pemahaman geografi dimulai dari hal yang konkret secara bertahap akan menuju kepada hal yang abstrak. Misalnya, dalam memahami atmosfera dan mempelajari cuaca, tentu saja harus mengenal unsur-unsur cuaca, yaitu salah satunya adalah hujan. Sebelum terjadinya hujan tentu terjadi pemanasan oleh sinar matahari yang menimbulkan penguapan, kemudian membentuk awan, tentu saja awan apabila berkondensasi maka akan menimbulkan hujan. Hujan yang diturunkan di suatu tempat dapat dipengaruhi angin. Dengan demikian, angin berperan dalam menjatuhkan hujan. Apabila hal ini terus menerus berlangsung maka dinamakan daur hidrologi. Dari uraian di atas, dapat ditarik beberapa konsep, yaitu hujan, penguapan, awan, kondensasi, dan angin. Apabila seseorang telah dapat membina konsepnya, maka ia akan dapat mengembangkan generalisasi. Maksudnya bahwa pengertian goegrafi sudah tidak perlu diuraikan, baik secara denotatif maupun konotatif lagi, melainkan secara langsung orang yang bersangkutan dapat berbicara tanpa mendefinisikan konsep tersebut satu persatu. Generalisasi adalah hubungan atau gabungan antara dua konsep atau lebih. Dengan demikian, pernyataan generalisasi berupa prinsip geografi. Contoh, generalisasi terdiri atas beberapa konsep seperti berikut ini:
1.  Urbanisasi merupakan masalah sosial yang harus diatasi karena menambah padatnya kota, sedangkan commuter atau penglaju memerlukan sarana transportasi yang mendukung dari sub-urban ke wilayah-wilayah kegiatan di kota
2.  Awan Cumulonimbus dapat mendatangkan hujan besar jika telah berkondensasi dibanding dengan awan Cirrus.
3.      Erosi yang dominan terjadi di sungai bagian hilir yaitu erosi lateral, sehingga di daerah ini banyak dijumpai meander.
Banyak para ahli yang memberikan konsep-konsep tentang geografi, sehingga perlu dibentuk konsep dasar bagi perkembangan geografi di Indonesia. Untuk itu, diselenggarakan Seminar dan Lokakarnya Ahli Geografi tahun 1998 yang menghasilkan kesepatan berupa 10 konsep esensial geografi, yaitu sebagai berikut:
1. Konsep lokasi
Suatu tempat di permukaan bumi memiliki nilai ekonomi apabila dihubungkan dengan harga.
Misalnya:
a.      Di daerah dingin orang cenderung berpakaian tebal.
b.      Nilai tanah atau lahan untuk pemukiman akan berkurang apabila berdekatan dengan kuburan, terminal kendaraan umum, pasar, atau pabrik karena kebisingan dan pencemaran.
2. Konsep jarak
Jarak dihubungkan dengan keuntungan yang diperoleh, sehingga manusia cenderung akan memperhitungkan jarak.
Misalnya:
a.      Harga tanah akan semakin tinggi apabila mendekati pusat kota dibandingkan dengan harga tanah di pedesaan.
b.      Peternakan ayam cenderung mendekati kota sebagai tempat pemasaran, agar telur dan ayam yang dibawa ke tempat pemasaran tidak banyak mengalami kerusakan, dibandingkan apabila peternakan ditempatkan jauh dari kota.
3. Konsep keterjangkauan
Hubungan atau interaksi antartempat dapat dicapai, baik dengan menggunakan sarana transportasi umum, tradisional, atau jalan kaki.
Misalnya:
a.      Keterjangkauan, Jakarta – Biak (pesawat terbang); Bandung – Jakarta (kereta api).
b.  Daerah A penghasil beras dan daerah B penghasil sandang. Kedua daerah ini tidak akan berinteraksi apabila tidak ada transportasi.
c.       Suatu daerah tidak akan berkembang apabila tidak dapat dijangkau oleh sarana transportasi.
4. Konsep pola
Bentuk interaksi manusia dengan lingkungan atau interaksi alam dengan alam, hubungannya dengan pola persebaran, seperti sebagai berikut.
a.      Pola aliran sungai terkait dengan jenis batuan dan struktur geologi.
b.      Pola pemukiman terkait dengan sungai, jalan, bentuk lahan, dan sebagainya.
5. Konsep morfologi
Bentuk permukaan bumi sebagai hasil proses alam dan hubungannya dengan aktivitas manusia.
Misalnya:
a.      Bentuk lahan akan terkait dengan erosi dan pengendapan, penggunaan lahan, ketebalan lapisan tanah, ketersediaan air, dan sebagainya.
b.      Pengelompokan pemukiman cenderung di daerah datar.
6. Konsep aglomerasi
Pengelompokan penduduk dan aktivitasnya di suatu daerah.
Misalnya:
a.      Masyarakat atau penduduk cenderung mengelompok pada tingkat sejenis, sehingga timbul daerah elit, daerah kumuh, daerah perumnas, pedagang besi tua, pedagang barang atau pakaian bekas, dan lain-lain.
b.      Enam puluh delapan persen industri tekstil Indonesia berada di Bandung.
7. Konsep nilai kegunaan
Manfaat suatu wilayah atau daerah mempuyai nilai tersendiri bagi orang yang menggunakannya.
Misalnya:
a.      Daerah sejuk di pegunungan yang jauh dari kebisingan, seperti di Puncak antara Bogor dengan Cianjur, banyak dijadikan tempat peristirahatan dan rekreasi.
b.      Lahan pertanian yang subur sangat bernilai bagi petani dibandingkan bagi nelayan atau karyawan/pegawai kantor.
8. Konsep interaksi dan interdependensi
Setiap wilayah tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, tetapi memerlukan hubungan dengan wilayah lain, sehingga memunculkan adanya hubungan timbal balik dalam bentuk arus barang dan jasa, komunikasi, persebaran ide, dan lain-lain. Misalnya: gerakan orang, barang, dan gagasan dari suatu tempat ke tempat lain seperti,
a.      Pergerakan penduduk, berupa sirkulasi, komutasi (ulang-alik), dan migrasi.
b.      Pergerakan barang (sandang) dari kota ke desa; pangan dari desa ke kota.
c.       Pergerakan berita (informasi) melalui radio, televisi, surat kabar dan lain-lain, terhadap pembaca atau pemirsa.
9. Konsep differensiasi area (struktur keruangan atau distribusi keruangan)
Suatu wilayah kaitannya dengan wilayah lain. Wilayah di permukaan bumi memiliki perbedaan nilai yang terdapat di dalamnya.
Misalnya:
a.      Fenomena yang berbeda dari suatu tempat ke tempat lain, seperti:
1           1)      jarak dekat, jarak sedang, atau jarak jauh.
2           2)      pemukiman padat, sedang, atau jarang.
b.      Pertanian sayuran dihasilkan di daerah pegunungan; perikanan laut atau tambak di pantai; dan padi di daerah yang relatif datar.
10. Konsep keterkaitan keruangan (proses keruangan)
Suatu wilayah dapat berkembang karena adanya hubungan dengan wilayah lain, atau adanya saling keterkaitan antarwilayah dalam memenuhi kebutuhan dan sosial penduduknya. Misalnya, jika dikaji melalui peta, maka terdapat konservasi spasial (keterkaitan wilayah) antara wilayah A, B, C, dan D.
Sepuluh konsep tersebut, sengaja dibuat untuk penyatubahasaan pemikiran geografi, semuanya merupakan awal dari memahami geografi. Dengan demikian, pendidikan geografi mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi harus mencakup sepuluh konsep tersebut, hanya materi yang diberikan sesuai dengan jenjang pendidikannya.
C. PENDEKATAN DALAM GEOGRAFI
Dalam pengkajian geografi, kita mengenal tiga pendekatan utama, yaitu sebagai berikut.
1. Pendekatan spasial (keruangan)
Ruang adalah seluruh permukaan bumi yang merupakan tempat hidup tumbuhan, hewan, dan manusia. Pendekatan keruangan menganalisis gejala atau fenomena geografis berdasarkan penyebarannya dalam ruang. Analisis keruangan merupakan pendekatan yang khas dalam geografi, sebab merupakan studi tentang keanekaragaman ruang muka bumi dengan membahas masingmasing aspek-aspek keruangannya.
Aspek-aspek ruang muka bumi meliputi faktor lokasi, kondisi alam, dan kondisi sosial budaya masyarakatnya. Dalam mengkaji aspek-aspek tersebut, seorang ahli geografi sangat memperhatikan faktor letak, distribusi (persebaran), interrelasi serta interaksinya. Karena itu, analisis keruangan dapat dijadikan dasar untuk perencanaan penggunaan lahan tertentu.
2. Pendekatan ekologi (lingkungan)
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisma hidup dan lingkungannya. Organisma hidup meliputi manusia, hewan, dan tumbuhan, sedangkan lingkungan meliputi air, tanah, dan udara. Ekologi manusia (human ecology) adalah studi mengenai interaksi antara manusia dan lingkungannya, atau manusia dan manusia lainnya. Ekologi manusia sering pula disebut sebagai objek kajian geografi.
Pendekatan ekologis menekankan hubungan antarmakhluk hidup dan komponen lingkungan hidup lainnya. Dalam hal ini, hubungan antara manusia dan lingkungannya. Interaksinya antara manusia dan lingkungan bersifat sebab akibat. Misalnya, kalau manusia merusak hutan maka manusia juga akan terkena dampaknya seperti longsor. Jadi, melalui pendekatan ini agar manusia selalu menjaga lingkungannya.
Pendekatan lingkungan didasari oleh salah satu prinsip dalam biologi, yaitu adanya interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Dalam analisis lingkungan, geografi mencoba menelaah gejala saling pengaruhmempengaruhi (interaksi) dan hubungan timbal balik (interrelasi) antara komponen fisikal (alamiah) dengan nonfisik (sosial). Untuk lebih jelasnya, coba kalian perhatikan bagan berikut ini.
3. Pendekatan kewilayahan (regional)
Pendekatan kewilayahan (regional) mencoba membandingkan berbagai kawasan di muka bumi dengan memperhatikan aspek-aspek keruangan dan lingkungan dari masing-masing wilayah secara komprehensif. Pendekatan kompleks wilayah merupakan gabungan antara pendekatan keruangan dan pendekatan ekologi. Hal ini karena setiap daerah memiliki perbedaan, baik kondisi alam maupun manusia, sehingga setiap daerah akan melakukan interaksi dengan daerah lain untuk memenuhi kebutuhannya. Karena itu, terjadi penawaran dan permintaan akan barang dan jasa. Misalnya, daerah yang subur dan banyak memiliki sumber daya akan banyak dikunjungi penduduk dari daerah yang miskin sumber daya.
D. PRINSIP-PRINSIP GEOGRAFI
Dalam studi geografi, kita mengenal empat prinsip utama, yaitu prinsip persebaran, interrelasi, deskripsi, dan korologi. Keempat pinsip ini merupakan dasar dalam uraian, pengkajian, dan pengungkapan gejala, variabel, faktor, dan masalah geografi (Nursid Sumaatmadja, 1988 : 42).
1.   Prinsip persebaran, artinya bahwa gejala, kenampakan, dan masalah yang terdapat di ruang muka bumi persebarannya sangat bervariasi. Ada yang tersebar secara merata, bergerombol di wilayah-wilayah tertentu, ataupun sama sekali tidak merata. Karena itu, dapat diketahui di daerah mana saja objek tersebut berada? Bagaimana persebarannya? Misalnya, persebaran daerah rawan longsor di Jawa Barat. Oleh karena tidak semua wilayah Jawa Barat merupakan daerah rawan longsor maka di wilayah mana saja terdapat daerah longsor? Jawabannya terdapat di sekitar Zona Pegunungan Selatan Jawa Barat.
2.  Prinsip interrelasi, artinya bahwa antara komponen atau aspek-aspek lingkungan geografi senantiasa ada hubungan timbal balik atau saling keterkaitan satu sama lain. Prinsip interrelasi didasarkan pada hubungan antara satu gejala dengan gejala lain atau antara objek fisik yang satu dengan objek fisik lainnya, objek fisik dengan sosial, atau sosial dengan sosial lainnya. Misalnya, daerah longsor sangat berkaitan dengan morfologi wilayahnya. Karena Zona Selatan Jawa Barat merupakan wilayahpegunungan maka morfologinya berbukit-bukit, sehingga memiliki banyak lereng yang terjal.
3.   Prinsip deskripsi, merupakan cara pemaparan hasil pengkajian studi geografi terhadap gejala, fenomena atau masalah yang ada. Penjelasan atau deskripsi hasil pengkajian tersebut dapat berupa uraian, peta, chart, tabel, grafik, citra, ataupun media lainnya. Misalnya, melalui peta dapat dilihat persebaran daerah rawan longsor Jawa Barat.
4.      Prinsip korologi, merupakan gabungan atau perpaduan dari ketiga prinsip di atas. Dalam prinsip ini gejala dan permasalahan geografi dianalisis persebarannya, interaksi dan interrelasinya dari berbagai aspek yang mempengaruhinya. Misalnya, dapat diketahui bahwa sering terjadinya longsor di Zona Selatan Jawa Barat karena morfologinya yang berbukitbukit. Selain itu, mungkin juga dipengaruhi oleh aktivitas manusia yang membuka hutan untuk lahan pertanian atau memotong lereng untuk jalan.
Dalam mengakaji fenomena geosfer, keempat prinsip ini saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
E. ASPEK GEOGRAFI
1. Aspek fisik dan aspek sosial
Setelah kita mencoba membahas apa hakikat geografi melalui berbagai pengertian, konsep, pendekatan, dan prinsip-prinsip keilmuannya, pada kesempatan ini kita akan mencoba untuk mengetahui lebih jauh tentang apa yang menjadi aspek geografi melalui objek-objek kajiannya.
Berbagai pengertian geografi seperti yang dikemukakan para ahli, dapatlah disimpulkan bahwa geografi merupakan suatu ilmu pengetahuan dengan objek utamanya yaitu bumi beserta segala isinya, termasuk di dalamnya segala peristiwa atau fenomena yang timbul akibat adanya hubungan interaksi antara berbagai unsur fisik maupun sosial dilihat dari konteks keruangan. Dengan demikian, secara garis besarnya aspek-aspek geografi meliputi aspek fisik dan aspek sosial.
Aspek fisik dalam geografi hanya membahas unsur-unsur geosfer yang bersifat fisik antara lain meliputi tanah, air, iklim dengan segala proses alamiahnya. Aspek sosial geografi mengambil manusia dengan berbagai gejalanya sebagai objek studi pokok, seperti aspek kependudukan, aspek aktivitas ekonomi, sosial, budaya, dan politiknya.
Untuk membedakan kedua aspek tersebut, kamu dapat melihat melalui gejala-gejala geosfer dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, terjadinya perubahan musim, gempa bumi, meletusnya gunung berapi, pola pengaliran sungai, dan lain-lain merupakan aspek fisik geografi. Sedangkan yang mengangkut aspek manusianya antara lain, mobilitas penduduk, urbanisasi, masyarakat kota dengan kegiatan industri dan perdagangannya, kegiatan pertanian di desa, dan lain sebagainya.
Kedua aspek geografi tersebut tidak dibahas sendiri-sendiri, melainkan saling berhubungan (korelasi) membentuk berbagai gejala dan fenomena di permukaan bumi yang tidak terlepas dari kegiatan alam dan manusia secara bersama-sama serta saling mempengaruhi. Misalnya, ketersediaan air tanah tergantung pada banyak sedikitnya peresapan air ke dalam tanah. Hal ini dipengaruhi oleh jenis batuan dan jenis penutupan lahan. Jenis penutupan lahan sangat tergantung pada aktivitas manusia dalam mengolah lahan. Jika lahan banyak ditutup oleh tembok-tembok karena kegiatan industri atau permukiman maka kesempatan tanah untuk menyerap air sangat sedikit dan akibatnya cadangan air tanah akan berkurang. Contoh lain, kegiatan pertanian di dataran rendah lebih mengandalkan pertanian sawah (lahan basah) karena banyak tersedia air, sedangkan di pegunungan, penduduk lebih banyak mengusahakan perkebunan atau pertanian lahan kering karena lebih mengandalkan hujan sebagai sumber airnya.
Coba kamu cari gejala-gejala geografis lainnya dalam kehidupan seharihari yang mencerminkan hubungan antara aspek fisik dan aspek manusia!
2. Ruang lingkup geografi
Seperti telah dikemukakan sebelumnya bahwa studi geografi meliputi analisa gejala fisik (alam) dan sosial (manusia), dan meliputi pula analisa penyebarannya, interelasinya, dan interaksinya dalam ruang. Melihat analisa gejala yang dipelajari, geografi selalu mempertanyakan apa (What) yang terjadi di permukaan bumi? Di mana (Where) ruang atau tempat terjadinya? Mengapa (Why) gejala tersebut terjadi? Kapan (When) waktu terjadi atau berlangsungnya? Siapa (Who) yang terlibat dalam gejala yang terjadi? Bagaimana (How) keterkaitan antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan alam dengan alam yang berpengaruh terhadap kehidupan manusia, serta untuk kepentingan apa (What for)?
Dengan demikian, ruang lingkup geografi cukup luas dan mendasar. Untuk melihat apa dan bagaimana ruang lingkup geografi, Daldjoeni mengemukakan pokok-pokok telaah geografi sebagai berikut.
a.      Ukuran, bentuk, dan aneka gerakan bumi.
b.      Persebaran serta posisi masa daratan dan wujud perairan.
c.       Batuan, struktur dan berbagai relief permukaan bumi.
d.      Air yang ada di berbagai samudra, lautan, serta seluk beluk gerakannya.
e.      Pola persebaran dunia tumbuhan dan hewan.
f.        Atmosfer dengan gejala-gejala di dalamnya serta pola-pola iklim yang terdapat di permukaan bumi.
g.      Ras-ras umat manusia dan persebarannya yang berdasarkan unit kenegaraan.
h.      Aneka bentuk kegiatan manusia dalam rangka menegakkan perekonomian.
i.        Bermacam-macam ciri dan jenis pemukiman manusia yang ada.
j.        Ciri-ciri sosial dan budaya masyarakat manusia
k.       Pengaturan umat manusia secara politis dan relasi antarmereka.
Dari beberapa hal tersebut, jelaslah bahwa ruang lingkup geografi tidak terlepas dari aspek fisik dan aspek manusia yang menjadi obyek studinya. Dalam ruang lingkup inilah tercermin sifat karakteristik geografi sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan dan bidang studi yang berbeda dengan ilmu pengetahuan dan bidang studi lainnya.
3. Objek studi geografi
Banyak ahli telah mengemukakan objek geografi, akan tetapi semuanya tampak berbeda. Apabila diurutkan kembali, akan tampak bahwa objek geografi terdiri atas dua aspek yaitu material dan formal.
a. Objek material
Objek material geografi adalah geosfer yang terdiri atas litosfer, hidrosfer, atmosfer, biosfer, dan antroposfer, dengan menekankan antroposfer sebagai makhluk yang paling berperan dalam biosfer. Unsur-unsur ini, sebenarnya dikaji pula oleh bidang ilmu lain seperti litosfer oleh geologi, atmosfer oleh klimatologi, geofisika dan meteorologi, hidrosfer oleh hidrologi, biosfer oleh biologi, dan antroposfer oleh sosiologi, antropologi, politik, ekonomi, dan lain sebagainya.
Di manakah letak geografi? Geografi mempelajari ilmu kebumian dan kehidupan manusia secara terintegrasi. Bagaimana hubungan dan pengaruhnya secara timbal baik antara faktor fisikal dan manusia tersebut secara menyeluruh. Karena itu, ilmu geografi berada di dua pijakan, yaitu antara ilmu alam dan ilmu sosial.
Geografi mempelajari semua lapisan tersebut dengan menggunakan pendekatan kelingkungan dan kewilayahan serta dalam konteks keruangan, sebagaimana dijelaskan dalam pendekatan geografi di atas. Pendekatan kelingkungan dalam geografi artinya selalu melilhat bagaimana hubungan dan keterkaitan aspek fisik dan makhluk hidup lainnya di permukaan bumi. Pendekatan kewilayahan atau regional adalah melihat ruang sebagai wadah yang mempunyai keunikan atau perbedaan dengan wilayah lainnya sebagai hasil interrelasi dan integrasi antara aspek fisik dan manusia yang ada di dalamnya. Konteks keruangan artinya geografi selalu melihat ruang dalam pengertian tiga dimensi yaitu atas (atmosfer), bawah (litosfer), dan luasan (hidrosfer, biosfer, dan antroposfer).
Geografi selalu melihat pola penyebaran suatu fenomena dalam ruang atau permukaan bumi. Bagaimana keterkaitan fenomena dengan fenomena lain di suatu tempat, fenomena suatu tempat dengan fenomena lain di lain tempat, dan bagaimana pengaruh suatu fenomena atau gejala terhadap fenomena atau gejala lain dalam ruang yang lebih jelas.
Adapun yang menjadi ciri-ciri geografi adalah sebagai berikut.
1)  Geografi melihat permukaan bumi sebagai lingkungan hidup manusia, dan lingkungan yang berpengaruh terhadap kehidupan manusia.
2)      Geografi melihat penyebaran manusia dalam ruang dan bagaimana ruang dengan segala sumber dayanya.
3)  Geografi melihat ciri khas suatu daerah, sehingga persamaan dan perbedaan wilayah di permukaan bumi dapat dilihat dengan jelas.
4)   Dalam mempelajari suatu fenomena atau gejala, geografi selalu mengaitkannya dengan unsur letak, jarak, penyebaran, interrelasi, gerakan, dan regionalisasi.
Contoh dalam mengkaji masalah banjir, geografi tidak hanya melihat luas, genangan, kedalaman, dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia, tetapi juga dikaji bagaimana latar belakang timbulnya banjir, bagaimana penggunaan lahan di daerah hulu, penggarapan lahan, kemiringan lerengnya, intensitas hujan dan faktor sosial budaya penduduk di daerah hulu sungai seperti jumlah dan kepadatan penduduk, pemilikan lahan, cara penggarapan lahan, tingkat pendidikan, pendapatan, dan kebiasaan-kebiasaan lainnya dalam memanfaatkan lingkungan. Kemudian juga dilihat bagaimana peranan daerah hilir sebagai daerah limpasan air seperti lebar dan kedalaman sungai, penggunaan lahan dan faktor sosial budaya ekonomi penduduknya di sekitar sungai.
b. Objek formal
Objek formal geografi adalah cara pandang dan cara berpikir terhadap gejala yang ada di permukaan bumi, baik keadaan fisik maupun keadaan sosialnya. Cara pandang geografi terhadap objek formal dapat dilihat dari organisasi keruangan (spatial setting) yang meliputi:
1)      pola persebaran gejala tertentu di permukaan bumi (spatial pattern);
2)      keterkaitan atau hubungan sesama antargejala tersebut (spatial system);
3)      perkembangan atau perubahan yang terjadi pada gejala tersebut (spatial process).
Dari pandangan objek formal, akan muncul beberapa pertanyaan yang dikenal dengan 5 WH. Maksudnya untuk mengetahui gejala-gejala yang terdapat di permukaan bumi, sehingga jelas hasil uraiannya sebagai cara pandang geografi, yaitu sebagai berikut.
1)      What Pertanyaan untuk mengetahuai apa yang terjadi?
2)  Where Pertanyaan khas geografi mengenai lokasi atau persebaran fenomena atau gejala di permukaan bumi, dengan tujuan untuk mengetahui di mana peristiwa itu terjadi?
3)  When Merupakan peristiwa awal yang mnejelaskan terjadinya suatu gejala atau fenomena. Pertanyaan ini untuk mengetahui kapan peristiwa itu terjadi?
4)      Why Pertanyaan ini maksudnya untuk mengetahaui mengapa peristiwa tersebut
dapat terjadi?
5)    Who Mencari pelaku terjadinya suatu peristiwa, agar kita mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas terjadinya peristiwa tersebut atau yang terlibat di dalamnya?.
6)    How Mencari penyelesaian suatu masalah apabila peristiwa yang terjadi sudah tampak gejala-gejalanya dan akibat yang ditimbulkannya. Pertanyaan ini untuk mencari jawaban dari bagaimana peristiwa tersebut seharusnya diselesaikan dengan baik?
Contoh penggunaan 5WH di atas dapat digunakan untuk mengkaji bencana Tsunami, sebagai berikut.
1)      (What) Apa yang terjadi? Bencana alam Tsunami
2)      (Where) Di mana terjadi bencana tersebut? Di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan sebagian Provinsi Sumatera Utara bagian barat.
3)      (When) Kapan terjadi bencana tsunami tersebut? Pada hari Minggu pagi, tanggal 26 Desember 2004, sekitar pukul 08.40 WIB.
4)  (Why) Mengapa terjadi bencana tersebut? Karena terjadinya pergerakan (dislokasi dan deformasi) lempeng tektonik Samudera Hindia-Australia yang bergesekan dengan lempeng tektonik Benua Eurasia (Bagian Sumatra), sehingga terjadi gempa bumi berkekuatan 9,2 skala richter di dasar laut Samudera Hindia. Akibatnya air laut yang berada di atasnya terpengaruh dan menjadi gelombang besar (Tsunami), kemudian menyapu kota serta desa-desa yang berada di sepanjang pantai barat Aceh dan sekitarnya.
5)   (Who) Siapa yang menyebabkannya? Tenaga yang berasal dari dalam bumi (tenaga endogen) yang mengakibatkan terjadinya gempa dan tenaga dari luar bumi (tenaga eksogen) berupa gelombang Tsunami.
6)  (How) Bagaimana cara menanggulanginya? Daerah sepanjang pantai barat Pulau Sumatera merupakan daerah yang berpotensi sering terjadi gempa bumi dan Tsunami. Oleh karena itu, cara penanggulangan bencana tersebut antara lain dengan cara sebagai berikut.
a     a)      Pembuatan undang-undang untuk tidak mendirikan bangunan permanen apalagi berbentuk kota besar di sepanjang daerah jalur gempa dan tsunami yang tertuang dalam undang-undang perencanaan wilayah.
b       b)      Memberikan penyuluhan (public education) kepada penduduk tentang kondisi geologis daerah yang berpotensi terjadinya gempa bumi dan tsunami. Dengan demikian, mereka tetap selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa bumi yang disertai tsunami.
c        c)    Pengembangan sistem pemantauan terhadap gempa dan tsunami.
d       d)      Pengembangan sistem peringatan dini di daerah rawan gempa dan tsunami.
Tema yang paling mendasar dari objek formal geografi adalah region, yaitu kesatuan daerah yang menunjukkan karakteristik tertentu atau ciri khas yang dapat dibedakan dengan daerah lainnya. Karakteristik atau ciri khas suatu tempat itu dapat berupa karakteristik aspek fisik, manusia, atau gabungan keduanya. Banyak cara untuk menentukan region tergantung pada kriteria apa yang akan dipergunakan (fisik, sosial, aktivitas ekonomi, budaya, politik, bahasa, agama, etnik, dan sebagainya). Ruang lingkup atau cakupan region pun dapat meluas mulai dari desa, kota, kabupaten, propinsi, negara, sampai himpunanhimpunan internasional, contohnya region Asia Tenggara. Regionalisasi pada dasarnya adalah pengumpulan dan pengklasifikasian atau pengelompokan wilayah ke dalam wilayah yang sejenis. Dari pengelompokan tersebut, akan tampak daerah yang menunjukkan persamaan dan perbedaan.
4. Struktur geografi
Agar ilmu geografi dapat menjelaskan setiap fenomena geosfer yang menjadi kajiannya, dibutuhkan ilmu-ilmu penunjang. Sebab di dalam sistem pengetahuan, geografi berada dalam dua bagian ilmu, yaitu di satu pihak mempelajari halhal yang bersifat eksak dan di lain pihak mempelajari hal-hal yang bersifat sosial. Dengan demikian, tampaklah dengan jelas bahwa geografi tidak dapat berdiri sendiri tanpa adanya dukungan dari ilmu penunjang lainnya.
Geografi yang memisahkan kajian antara geografi fisik dan geografi manusia sudah banyak ditinggalkan dan melahirkan struktur geografi yang terintegrasi. Dalam geografi yang terintegrasi, seluruh cabang ilmu geografi tidak ditonjolkan dalam struktur ilmu. Geografi terintegrasi menonjolkan pendekatan ilmunya, yaitu analisis keruangan, kelingkungan, dan kewilayahan. Ketiga pendekatan tersebut dibedakan atas teoritis dan aplikasinya. Perhatikan bagan struktur geografi berikut ini.
Berdasarkan bidang kajian, geografi terbagi atas tiga cabang ilmu yaitu sebagai berikut.

a. Geografi fisik

Geografi fisik mempelajari bentang lahan (Landscape) yaitu bagian ruang dari permukaan bumi yang dibentuk oleh interaksi dan interdependensi bentuk lahan. Perhatian utama geografi fisik adalah lapisan hidup (Life layer) dari lingkungan fisik, yaitu zone tipis dari daratan dan lautan yang di dalamnya terdapat sebagain besar kehidupan. Adapun ilmu-ilmu yang menunjang geografi fisik adalah sebagai berikut.
1)      Meteorologi dan klimatologi, merupakan ilmu yang mempelajari gejala cuaca di atmosfer.
2)      Oceanografi adalah ilmu pengetahuan dan studi eksplorasi mengenai lautan serta semua aspek yang terdapat di dalamnya termasuk sedimen, batuan yang membentuk dasar laut, interaksi antara laut dengan atmosfer, pergerakan air laut serta tenaga yang menyebabkan adanya gerakan tersebut baik tenaga yang berasal dari dalam maupun yang berasal dari luar.
3)      Hidrologi mempelajari gerakan dan distribusi air di bumi.
4)      Hidrografi adalah suatu cabang ilmu geografi fisik yang berhubungan dengan penelitian dan pemetaan air di permukaan bumi.
5)      Geologi menjelaskan bagaimana bumi terbentuk dan bagaimana bumi berubah dari waktu ke waktu.
6)      Geomorfologi mempelajari bentuk permukaan lahan dan sejarahnya.
7)      Ilmu tanah adalah ilmu yang mempelajari hal ihwal atau sifat-sifat tanah.
8)      Geografi tanah ialah ilmu yang mempelajari tentang tanah, meliputi sifat, genesis, penyebaran, dan penerapannya terhadap kehidupan manusia.
9)      Biologi adalah ilmu pengetahuan tentang makhluk hidup, baik manusia maupun tumbuhan dan hewan.
10)  Biogeografi adalah ilmu yang mempelajari penyebaran organisme dalam ruang dan waktu, serta faktor-faktor yang memengaruhi, membatasi atau menentukan pola penyebaran jarak.
b. Geografi manusia
Geografi manusia mempelajari manusia dalam ruang, termasuk jumlah penduduk, penyebaran penduduk, dinamika penduduk, aktivitas ekonomi, politik, sosial dan budayanya. Cabang geografi manusia di antaranya sebagai berikut.
1)      Ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari usaha-usaha manusia untuk mencapai kemakmuran, gejala-gejalanya dan hubungan timbal balik dari usaha tersebut.
2)      Geografi ekonomi membahas bagaimana manusia mengeksploitasi sumber daya alam, menghasilkan barang dagangan, pola lokasi, dan persebaran kegiatan industri, serta seluk beluk komunikasi.
3)      Politik adalah kegiatan pada suatu negara yang berhubungan dengan proses untuk menentukan tujuan-tujuan yang telah dipilih oleh suatu Negara dalam rangka mencapai tujuan yang akan dicapai oleh negara itu sendiri.
4)      Geografi politik mempelajari unit-unit politik, wilayahnya, perbatasan, serta ibukotanya dengan unsur-unsur kekuatan nasional dan politik internasional.
5)      Demografi adalah ilmu yang mempelajari persoalan dan keadaan perubahanperubahan penduduk.
6)      Geografi penduduk adalah cabang disiplin geografi yang membicarakan variasi-variasi kualitas ruang dalam demografi dan nondemografi dari penduduk manusia dan konsekuensi-konsekuensi sosial dan ekonomi yang berasal dari rangkaian interaksi dengan suatu rangkaian khusus dari kondisi-kondisi yang terdapat di dalamnya yang diberikan oleh suatu unit atau daerah.
c. Geografi teknik
Geografi teknik mempelajari cara-cara memvisualisasikan dan menganalisis data dan informasi geografis dalam bentuk peta, diagram, foto udara dan citra hasil penginderaan jauh. Cabang ilmu geografi teknik yaitu sebagai berikut.
1)      Kartografi adalah ilmu dan seni membuat peta yang menyajikan hasilhasil ukuran dan pengumpulan data berbagai unsur permukaan bumi yang telah dilakukan oleh surveyor, geograf, kartograf, dan lain-lain.
2)      Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni yang memperoleh informasi mengenai objek, daerah, atau gejala dengan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap objek, daerah, atau gejala yang dikaji.
3)      Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem informasi berbasis komputer yang dapat menyimpan, mengelola, memproses, menganalisis data geografis dan nongeografis serta menyediakan informasi dan grafis secara terpadu.
Menelaah setiap gejala di permukaan bumi, geografi tidak memilahkan aspek fisik dan manusia, tetapi selalu memadukan keduanya, aspek fisik dan manusia ditelaah secara terintegrasi. Perpaduan antara geografi fisik dan geografi manusia secara faktual di lapangan menghasilkan geografi regional. Regional adalah geosfer ditelaah dengan menggunakan pendekatan geografi, sehingga regional adalah objek formal dari ilmu geografi.
Kalau geologi mempelajari batuan, geomorfologi mempelajari bentuk lahan, ilmu tanah mempelajari keadaan fisik tanah, klimatologi mempelajari iklim, meteorologi mempelajari cuaca. Semua itu menganalisis kebumian secara murni tanpa diintegrasikan dengan kehidupan manusia. Demikian pula ilmu politik, sosiologi, ekonomi, dan demografi mempelajari manusia secara murni, geografi mempelajari kehidupan manusia dan kebumian secara terpadu.
Contoh dalam mempelajari penduduk. Demografi membahas tentang jumlah, pertumbuhan, kepadatan dan penyebaran penduduk. Geografi mempelajari jumlah, pertumbuhan dan penyebaran penduduk dalam kaitannya dengan aspek fisikal, seperti mengapa di daerah dataran penduduknya lebih banyak bila dibandingkan dengan daerah pegunungan, mengapa penduduk di daerah dataran cenderung menyebar secara merata, sedangkan di pegunungan mengelompok, mengapa pertumbuhan penduduk di suatu wilayah tinggi atau rendah, factor fisik dan sosial budaya apa yang berpengaruh dan sebagainya.
Contoh lain dalam mempelajari pertanian, ahli agronomi mempelajari cara bercocok tanam, ahli ekonomi mempelajari biaya produksi, pengeloalan dan pemasaran, ahli geografi mempelajari lokasi berbagai jenis usaha tani di permukaan bumi, bagaimana kaitannya dengan aspek fisik seperti iklim, kemiringan lereng, ketinggian, tata air, aspek sosial seperti cara bertani, penerapan teknologi, modal, pemilikan lahan, kebijakan pemerintah, dan adat istiadat dalam bercocok tanam.
F. MANFAAT ILMU GEOGRAFI

Banyak sekali manfaat yang dapat diambil dari ilmu geografi. Secara umum manfaat geografi ialah membantu dalam memahami kondisi negara sendiri dan memahami dunia. Memahami negara sendiri karena dengan belajar geografi akan mengetahui kelebihan dan kekurangan negara sendiri, baik keadaan alamnya maupun kondisi manusianya, sehingga menumbuhkan perasaan nasionalisme. Selain itu, dalam rangka otonomi daerah, keberadaan geografi sangat diperlukan untuk mengetahui potensi daerahnya.
Memahami dunia sangat penting karena tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini sudah memasuki era globalisasi. Apa yang terjadi di belahan bumi lain akan segera diketahui, sehingga diperlukan pengetahuan tentang geografi Negara lain. Misalnya, Perang Irak, Badai Katrina di Teluk Meksiko, dan Kerusuhan di Perancis. Selain itu, dengan mempelajari geografi akan mengetahui kelemahan dan kelebihan negara lain, yang menyangkut sumber daya alamnya maupun manusianya. Misalnya, dengan belajar geografi dapat diketahui bahwa Jepang merupakan negara miskin akan sumber daya alam, tetapi dari segi penduduknya memiliki kualitas yang baik, sehingga dapat dijadikan dasar untuk merencanakan hubungan kerjasama yang saling menguntungkan dengan negara Jepang.
Ringkasan
Geografi merupakan suatu ilmu pengetahuan dengan objek utamanya ialah bumi beserta segala isinya termasuk segala peristiwa atau gejala atau fenomena yang timbul akibat adanya hubungan interaksi antara berbagai unsure fisik maupun sosial dilihat dari konteks keruangan. Berdasarkan hasil Seminar dan Lokakarya Peningkatan Kualitas Pengajaran Geografi tahun 1988, geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfera dengan sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan.
Geografi bertujuan untuk memahami hal-hal yang menyangkut: penyebaran fenomena di atas permukaan bumi; hubungan antarfenomena di suatu tempat; hubungan suatu fenomena dengan fenomena di tempat lain; efek suatu fenomena pada fenomena lain; variasi suatu fenomena dari satu tempat ke tempat lain; mengapa suatu fenomena terdapat di suatu tempat, sedangkan di tempat lain tidak ada; difusi keruangan dan fenomena; lokasi dan lokalisasi suatu fenomena; akibat suatu tindakan pada suatu tempat terhadap fenomena lain di tempat lain; manfaat dan kegunaan suatu fenomena atau tindakan guna meningkatkan kesehajteraan manusia dan pembangunan.
Dalam mengkaji gejala atau peristiwa dalam ruang, geografi selalu mempergunakan konsep lokasi, hubungan timbal balik, gerakan dan perwilayahan. Sepuluh konsep esensial (dasar) geografi, yaitu konsep lokasi, jarak, keterjangkauan, pola, morfologi, aglomerasi, nilai kegunaan, interaksi dan interdependensi, diferensiasi areal, dan keterkaitan keruangan.
Untuk lebih memahami dalam mengkaji ilmu geografi digunakan tiga pendekatan, yaitu pendekatan spasial (kerungan), pendekatan ekologi (lingkungan), dan pendekatan kompleks wilayah (regional) Selain konsep dan pendekatannya, juga terdapat prinsip-prinsip dasar geografi seperti prinsip persebaran, interrelasi, deskripsi, dan korologi (keruangan).
Objek geografi terbagi menjadi dua yaitu objek material adalah geosfer yang terdiri atas litosfer, hidrosfer¸ dan antroposfer dengan menekankan antroposfer sebagai makhluk yang paling berperan di dalam biosfer; dan objek formal geografi adalah cara pandang dan cara berpikir terhadap gejala yang ada di permukaan bumi, baik keadaan fisik maupun keadaan sosialnya.
Berdasarkan bidang kajiannya, geografi terbagi atas tiga cabang ilmu yaitu geografi fisik, geografi manusia, dan geografi teknik.
GLOSARIUM
Ekologi                      : ilmu yang mempelajari interaksi antara organisma hidup dan lingkungannya
Fenomena           : hal-hal yang dapat disaksikan dengan pancaindra dan dapat diterapkan secara ilmiah; gejala.
Fisis Determinis : aliran atau paham dalam geografi mengenai kehidupan manusia dan kebudayaannya ditentukan oleh alam.
Geosentrik     : pandangan yang dikemukakan oleh Aristoteles (350 SM) dan kemudian dikembangkan oleh Ptolemaeus (140 M) menyatakan bumi sebagai pusat, semua benda langit beredar mengelilingi bumi.
Hakekat                  : intisari atau dasar.
Heliosentrik          : pandangan yang dikemukakan oleh Nicolaus Copernicus (1973) yang menyatakan bahwa matahari sebagai pusat bagi planet-planet yang beredar mengelilinginya.
Konsep                   : pengertian abstrak tentang suatu hal.
Logografi              : ilmu yang menceritakan berbagai tempat di muka bumi sebagai hasil penjelajahan ke berbagai penjuru dunia.
Lokasi                    : letak, tempat.
Pendekatan
kewilayahan        : melihat ruang sebagai wadah yang mempunyai keunikan
atau perbedaan dengan wilayah lainnya sebagai hasil interrelasi dan integrasi antara aspek fisik dan manusia yang ada di dalamnya.
Possibilisme     : aliran atau paham dalam geografi di mana manusia dan kebudayaannya tidak ditentukan oleh alam, tetapi manusia mempunyai peranan aktif terhadap alam, sehingga manusia dapat memilih kebudayaannya, sedangkan alam hanya memberikan kemungkinan-kemungkinan.
Region               : suatu kawasan di permukaan bumi yang memiliki karakteristik khas, sehingga dapat dibedakan dengan wilayah-wilayah lain.
Ruang           : seluruh permukaan bumi yang merupakan tempat hidup tumbuhan, hewan, dan manusia.
Ruang lingkup   : luasnya subjek yang tercakup.
Spesifik               : khusus; bersifat khusus; khas.
Urbanisasi          : perpindahan penduduk dari desa ke kota.
Kegiatan kelompok
1.      Buatlah kelompok belajar di dalam kelas kamu, masing-masing kelompok berjumlah 3-4 orang!
2.  Identifikasi fenomena di sekitar tempat tinggalmu sebagai objek kajian geografi dengan menggunakan prinsip geografi. Kemudian buat hasilnya di buku tugasmu dengan mengikuti format berikut.
3.     Carilah artikel atau berita dari koran atau majalah tentang peristiwaperistiwa bencana alam.      
         Analisis artikel tersebut melalui isian tabel berikut!

Tugas mandiri
Identifikasi fenomena di sekitar tempat tinggal kamu sebagai objek kajian geografi dengan menggunakan rumus 5W1H. Hasil analisis kamu dibuatkan dalam buku tugasmu dengan mengikuti format berikut. Kemudian, diskusikan hasil analisis tersebut dengan teman-teman sekelasmu dan buatlah resumenya!
UJI KOMPETENSI
I. Pilihan Ganda
Berilah tanda silang pada jawaban yang paling tepat.
1.   Lahirnya studi geografi, yaitu ....
a. sejak abad pertengahan
b. sejak orang melakukan perjalanan atau penjelajahan di muka bumi
c. sejak manusia mengenal tulisan
d. sejak munculnya cerita tentang keadaan muka bumi
e. sejak manusia hidup secara nomaden
2.   Istilah geografi pertama kali dikemukakan oleh ....
a. Erathosthenes                                       d. Karl Ritter
b. Strabo                                                    e. John Hanrath
c. J.E. Preston
3.   Geografi adalah penulisan tentang bumi. Definisi ini dikemukakan oleh ....
a. Karl Ritter                                             d. Eratosthenes
b. John Hanrath                                         e. J.E. Preston
c. Strabo
4.   Menurut aliran fisis determinis, kehidupan manusia ditentukan oleh ....
a. manusia itu sendiri                               d. teknologi
b. ilmu pengetahuan                                 e. alam
c. budaya manusia
5.   Pandangan aliran possibilisme ialah ....
a. manusia sebagai pandangan yang pasif
b. manusia tunduk pada alam
c. alam hanya memberi kemungkinan produktivitas pada manusia
d. budaya manusia menentukan alam
e. karakter manusia ditentukan oleh alam
6.   Geografi mungkin akan memiliki objek yang sama dengan ilmu-ilmu lain, terutama dalam objek ....
a. material                                                d. kajian
b. fungsional                                             e. ruang lingkup
c. formal
7.   Objek material geografi, yaitu ....
a. antroposfera                                                     d. troposfera
b. geosfera                                                e. hidrofera
c. oceanografi
8.    Di bawah ini yang bukan merupakan konsep dasar geografi yaitu ....
a. pola                                                       d. aglomerasi
b. budaya                                                  e. lokasi
c. jarak
9.   Berikut ini ialah tujuan mempelajari geografi, kecuali ....
a. memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk mengembangkan kemampuan berpikir analisis geografis dalam memahami gejala geosfer
b. memiliki kemampuan untuk menguasai bumi
c. memupuk rasa cinta pada tanah air
d. menghargai keberadaan negara asing
e. mengetahui berbagai fenomena geosfer yang terjadi
10. Prinsip ilmu geografi yang merupakan dasar atau kunci pertama dalam kajian ilmu geografi yang dapat menggambarkan prinsip-prinsip lainnya, disebut ....
a. interrelasi                                             d. korologi
b. persebaran                                            e. jarak
c. deskripsi
11. Penduduk dunia cenderung menempati wilayah-wilayah yang banyak memiliki cadangan air dengan topografi yang datar. Dalam geografi, fenomena tersebut sesuai dengan salah satu konsep esensialnya, yaitu ....
a. jarak d. keterjangkauan
b. aglomerasi e. kemudahan
c. lokasi
12. Saat ini, istilah ilmu bumi sudah tidak tepat lagi untuk menyebut geografi karena ....
a. ilmu yang mempelajari manusia
b. pengertiannya sama dengan geologi
c. sudah ketinggalan zaman
d. geografi adalah ilmu tentang wilayah
e. ilmu bumi sudah berubah menjadi geografi
13. Gejala yang terdapat pada suatu daerah akan berkaitan dengan gejala di daerah lainnya. Hal ini merupakan perwujudan konsep ....
a. interaksi keruangan                                          d. perbedaan wilayah
b. relasi wilayah                                                    e. keunikan wilayah
c. persamaan wilayah
14. Pertanyaan yang merupakan ciri khas geografi yaitu ....
a. what                                                                  d. when
b. where                                                                e. how
c. why
15. Suatu lokasi pengertiannya akan menjadi tempat apabila ....
a. menunjukkan posisi suatu daerah
b. memiliki informasi tertentu
c. dapat menunjukkan kaitannya dengan daerah lain
d. mudah dijangkau
e. menunjukkan interaksi dengan objek lainnya
16. Pendekatan geografi dalam menganalisis gejala atau fenomena geografis berdasarkan penyebarannya ialah ....
a. keruangan                                                         d. deskripsi
b. kelingkungan                                                     e. interrelasi
c. kompleks wilayah
17. Dalam mengkaji proses terbentuknya bumi, geografi dibantu oleh ilmu penunjang, yaitu ....
a. geologi                                                              d. ilmu tanah
b. geomorfologi                                                    e. biologi
c. hidrologi
18. Untuk memvisualisasikan data dan informasi geografis dengan menggunakan teknik komputer diperlukan cabang geografi teknik, yaitu ....
a. kartografi
b. penginderaan jauh
c. sistem informasi geografis
d. interpretasi foto udara
e. interpretasi citra
19. Karawang saat ini merupakan kawasan lumbung padi Jawa Barat, tetapi belum tentu untuk masa yang akan datang. Hal ini merupakan contoh dari konsep ....
a. keunikan wilayah                                              d. interaksi keruangan
b. lokasi relatif                                                      e. perubahan yang terus menerus
c. relasi wilayah
20. Konsep geografi yang akan muncul dalam mengkaji fenomena banjir adalah ....
a. hujan, permukiman, lereng, hutan
b. erosi, tebing, air, tanah, batuan
c. kerusakan hutan, hujan, sungai, sampah
d. sedimentasi, tanah, vegetasi, muara
e. sampah, permukiman, dataran rendah, erosi
II. Uraian
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut secara tepat!
1.       Jelaskan tentang konsep geografi yang menyatakan bahwa manusia sebagai ekologi yang dominan!
2.       Jelaskan yang dimaksud dengan aglomerasi?
3.      Apa yang kalian ketahui tentang region?
4.      Mengapa ilmu geografi memerlukan ilmu penunjang lainnya?
5.      Jelaskan pendekatan keruangan dalam kajian geografi!
6.       Jelaskan proses terjadinya banjir dengan menggunakan prinsip geografi!
7.      Mengapa pendekatan regional dianggap sebagai kajian yang paling komprehensif dalam studi geografi?
8.      Jelaskan mengapa ekonomi dikatakan sebagai ilmu bantu geografi!
9.      Jelaskan aktivitas perdagangan jika dikaji berdasarkan pendekatan kompleks wilayah!
10.   Jelaskan perbedaan antara objek materal dan formal geografi!

Refleksi
1.         Setelah kamu membaca dan mempelajari ruang lingkup, prinsip, dan studi geografi pada bab ini. Bagaimana tanggapan kamu?
2.         Manfaat apa yang kamu dapatkan setelah mempelajari bab ini?